Rabu, 05 November 2014

Soal UTS Pengauditan 1

1.      Manfaat ekonomis audit adalah :
·         Meningkatkan kredibilitas perusahaan
·         Meningkatkan efisiensi  dan kejujuran
·         Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan
·         Mendorong efisiensi pasar modal
Perusahan yang laporan keuangannya telah diaudit oleh auditor independen dan diberi pendapat wajar tanpa pengecualian mempunyai keuntungan ekonomis. Sumbangan auditor adalah memberikan keterpercayaan terhadap laporan keuangan atau menjadikan laporan keuangan lebih handal sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Kredibilitas perusahaan di mata pemakai laporan keuangan akan meningkat. Dengan demikian, para pemakai terutama para investor dan kreditor, akan memandang bahwa risiko investasi atas perusahaan tersebut relatif rendah daripada perusahaan yang laporan keuangannya tidak diaudit.
Audit laporan keuangan yang dilakukan secara berfrekuensi teratur akan membawa dampak positif bagi efisinsi dan kejujuran karyawan. Bila karyawan mengetahui bahwa audit independen akan dilakukan, maka ia akan berusaha menekan sekecil mungkin kesalahan dalam proses akuntansi dan mengurangi kesalahan penilaian aktiva. Disamping itu, auditor independen, berdasar pengujiannya, dapat memberikan rekomendasi – rekomendasi untuk memperbaiki pengendalian internal dan untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan klien.
Pada tingkat makro, audit memberi dampak positif yang snagat penting. Audit yang dilakukan secara efektif akan menghasilkan laporan keuangan auditan yang berkualitas, relavan (berpaut) dan handal atau reliable. Dengan demikian, pasar modal, yang menggunakan informasi yang dihasilkan laporan keuangan sebagai sumber informasi utamanya, akan dapat berjalan secara efisien. Pasar modal yang efisien akan menghasilkan alokasi sumber daya yang efisien pula sehingga perekonomian nasional akan berjalan secara efisien.
Ada perbedaan tanggungjawab anatara auditor independen dengan manajemen. Tanggungjawab utama mereka adalah sebagai berikut :
·         Manajemen bertanggung jawab atas pembuatan dan isi laporan keuangan yang dimuat dalam asersi atau pernyataan manajemen.
·         Auditor independen bertanggung jawab untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang dihasilkan manajemen.
Kriteria yang harus diaptuhi manajemen ketika membuat struktur pengendalian internal adalah prinsip akuntansi yang berterima umum terutama Standar Akuntansi Keuangan yang disahkan IAI. Laporam keuangan yang dihasilkan manajemen perusahaan inilah yang menjadi obyek audit. Auditor wajib mematuhi Standar Auditing dalam menjalakan tanggung jawabnya. Setelah auditor melaksanakan audit, auditor harus mengeluarkan laporan audit yang berjudul Audior Independen.
Tabel pemisahan tanggungjawab manajemen dan auditor :

Manajemen
Auditor Independen
Tanggungjawab utama
Membuat laporan keuangan
Mengaudit laporan keuangan
Hasil akhir
Laporan keuangan
Laporan auditor independen
Kriteria dasar tanggung jawab
Standar Akuntansi Keuangan
Standar Auditing

2.      Saya setuju, jika auditor menduduki jabatan tertentu dalam perusahaan klien, independensi auditor tersebut akan berkurang atau hilang. Itu dikarenakan karena di dalam sebuah perusahaan yang ia tempati pasti memiliki kekurangan yang sudah diketahui terlebih dahulu. Sehingga untuk keberlangsungan perusahaan tersebut dalam kegiatan operasional, seorang auditor akan memihak perusahaan dimana tempat bekerjanya. Menduduki jabatan yang sangat penting dalam perusahaan, membuat auditor harus tetap berada dalam possisi tersebut. Sehingga ketika dialkukan audit, independensinya akan terpengaruh.
Independensi merupakan suatu sikap mental yang harus dimiliki auditor untuk tidak memihak dalam melakukan audit. Masyarakat pengguna jasa audit memandang bahwa auditor akan independen terhadap laporan keuangan yang diperiksa dan pembuat dan pemakai laporan keuangan. Jika posisi auditor terhadap kedua hal tersebut tidak independen maka hasil kerja auditor menjadi tidak berarti sama sekali.
3.      Pentingnya perencanaan audit bagi manjemen dan atau para pemakai laporan keuangan adalah
4.      Hubungan anatara Meterialitas, Risiko Audit dan Bukti Audit adalah :
a.    Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat materialitas dikurangi, auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan.
b.    Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat.
c.    Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapat menempuh salah satu dari 3 cara berikut: (a) menambah tingkat materialitas, sementara itu mempertahakan jumlah bukti audit yang dikumpulkan, (b) menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu tingkat materialitas tetap dipertahankan, dan (c) menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materialitas secara bersama-sama.
5.      Struktur pengendalian internal adalah kebijakan dan prosedur yang di tetapkan untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan usaha yang spesifik akan dapat di capai.
Struktur Pengendalian intern satuan usaha terdiri dari tiga unsur:
·      Lingkungan pengendalian
·      Sistem akuntansi
·      Prosedur pengendalian
Tujuan utama dari struktur pengendalian intern yaitu :
·         Menjaga keandalan pelaporan keuangan entitas.
·         Menjaga efektivitas dan efisiensi operasi yang dijalankan.
·         Menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku.

Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan yaitu jika struktur pengendalian intern suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan sangat besar. Bagi akuntan publik, hal tersebut menimbulkan resiko yang besar, dalam arti risiko untuk memberikan opini yang tidak sesuai dengan kenyataan, jika auditor kurang hati-hati dalam melakukan pemeriksaan dan tidak cukup banyak mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pendapat yang di berikannya.